Senin, 23 Oktober 2017

Duet Gubenur Ridho dan Mustapa, Akankah Sebagai "Solusi Alternatif Menangkal Pencaplokan" ?


detikberita.info - Bandar Lampung.
Sampai hari ini gonjang-ganjing suksesi Lampung masih seputaran 4 (empat) kandidat Bakal Calon (Balon) Gubenur 2018 mendatang, yang masuk nominasi sebagai peserta, (dengan asumsi peta politik konstan) Herman HN, 21 kursi (PDIP + PPP), Mustapa 18 kursi (Nasdem, PKS dan Hanura), Arinal Djunaidi 35 kursi (Golkar, PKB, PAN dan Gerindra), Ridho Ficardo baru 11 kursi (Demokrat, "Kemungkinan akan menggandeng gerindra andaikan akor").


Pengamat politik Machiavelli (politik yang menghalalkan segala cara dalam meraih kekuasan). Cendung menunjukkan bahwa Balon Gubenur yang memiliki finansial besar akan memenangkan percaturan dalam suksesi kepemimpinan diLampung, sebab masyarakat Lampung terutama yang kurang beruntung akan lebih memilih kandidat Balon Gubenur yang "Hobi nyawer" dan Hobi nyawer disini bukan berarti hanya sebatas nyawer dalam acara pertunjukan-pertunjukan, misalnya wayangan, hiburan dangdutan malam atau hiburan sejenisnya,  namun Hobi nyawer disini diartikan juga sebagai kandidat calon Gubenur yang mau memberikan santunan-santunan, baik berupa sembako dan barang-barang tertentu maupun tabur uang pada even-even sosialisasi kandidat Gubenur hingga "Serangan Pajar" ( istilah politik uang) Pra pencoblosan.!!


Suksesi Gubenur Lampung berbeda dengan suksesi Gubenur DKI. DKI kendatipun ahok disinyalir menggelontorkan banyak uang di masyarakat pemilih, masyarakat kebanyakan enggan memilihnya sebab menyangkut Aqidah dan penista agama, suksesi Lampung bebeda, kandidat Gubernur yang mempunyai dana atau paling tidak disokong oleh kebun (istilah yang menggambarkan sokongan pemilik perkebunan tertentu diLampung SGP) tidak sama sekali terkait dg aqidah atau penistaan agama.


Hitungan dan anilisis pakar keuangan yang memahami kondisi keuangan sugar grup yg disinyalir sebagai penyokong kandidat tertentu, menunjukkan sinyal berapapun rupiah yang dibutuhkan Arinal Djunaidi (salah satu Balon Gubenur yang dikenal kali ini paling banyak ngeborong perahu), pihak penyokong siap mendanainya, sungguh ini luar biasa jelas ahli keuangan yang enggan disebutkan namanya saat bersepedah santai kemarin diSaburai Bandar Lampung. (22/10).


"JARGON TIDAK SEMUA PERSOALAN, MESTI PAKAI UANG", pada era suksesi Gubenur Lampung kali ini sulit untuk diterapkan. "Aku toh sing penting ono sing ngekei, duik...engko tak pilih heehehe". Ungkapan-ungkapan masyarakat kelas bawah pada media detikberita.info, sudah menjadi rahasia umum, sebagai Kecendrungan pemilih Gubenur mendatang.


Kondisi ini menunjukkan bahwa, kalau memang benar pencaplokan tanah-tanah diLampung oleh pengusaha pendatang tertentu, tetap akan sulit untuk dibendung, kendatipun Ridho sebagai pertahana gabung dengan kandit Gubenur Mustopa (andaikan berkoalisi), tidak akan mampu mengubah pencaplokan yang ada, sebab pihak SGP akan tetap berupaya dan mengupayakan melobi maksimal penguasa siapapun yang akan menang nantinya". Tegas Ahli keuangan yang sedikit paham tentang sepak terjang SGP diLampung.


Sementara, sosok kandidat Balon Gubenur Arinal Djunaidi, memang sangat pantastis, mantan Sekdaprov yang mampu menggoyah pertahana dan pesaing-pesaingnya dalam percaturan memperebutkan perahu partai dan bahkan menggoyah perhatian pakar-pakar politik diLampung dan Nasional.


Memang Arinal yang juga mantan Ketua Umum (Ketum) HMI Cabang Bandar Lampung ini, banyak kelemahan-kelemahannya, namun semua itu akan mudah ditutup dengan pengaruh dan "finansial yang unlimitid" (gambaran finansial penyokong Arinal Djunaidi).


"Orang jelek bisa jadi ganteng, blo'on bisa jadi pintar, penakut bisa menjadi berani...!!! Hahahahaa semua bisa kita putar dengan uang dan kekuasaan". Tegas pengamat politik Machiavelli.


"Sepanjang Arinal santun sopan dan tidak terpancing dengan situasi gonjang-ganjing, pembulian politik, juga memposisikan sebagai orang tua yang mampu mengayomi masyarakan dengan jargon "Tulus Melayani Rakyat", akan memuluskan memimpin perolehan suara pada Pilgup 2018 mendatang". Pungkas pengamat politik machiavelli. (Au.f.1)

Duet Gubenur Ridho dan Mustapa, Akankah Sebagai "Solusi Alternatif Menangkal Pencaplokan" ?
4/ 5
Oleh