Sudah berulang kali Aparat Kepolisian Resort Way Kanan melakukan razia ke pertambangan liar yang ada di Wilayah Bukit Jambi Kampung Gunung Katun Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan,namun ironisnya hingga kini para penambang liar tersebut masih saja bebas beroperasi,padahal kegiatan tersebut sudah jelas merusak lingkungan alam,bahkan limbah dari tambang tersebut menutup aliran air sungai-sungai yang ada disekitar lahan pertambangan.
Salah satunya yang hingga kini masih beroperasi adalah tambang lahan milik,Suwel,metode yang mereka gunakan oleh para penambang disebut sistem 'TEI' pola menambang ini dengan cara mengupas tanah menggunakan blower sedot tanah dengan ukuran selang besar menggunakan mesin diesel berskala besar untuk menyedot serta membuang tanah dalam kapasitas besar pola tambang ini membutuhkan ribuan liter air dan menghabiskan tanah hingga ribuan kubik perhari.
"Kalo cara nambangnya sistem gali lobang itu gak merusak, soalnya kalo selesai bisa ditutup lagi lobangnya,lagipula ukuran lobangnya juga gak besar cuma seukuran sumur, tapi kalo pake cara 'Tei',memang merusak lahan,Sudah liat sendiri kan,hancur gitu lahannya,saya aja sedih liatnya,uda gak bisa diolah untuk apa-apa lagi lahan bekas tambang 'Tei',sebab yang dikupas itu dah lapisan tanah paling bawah dah sampe ke cadas," Ujar salah seorang warga yang tidak ingin namanya dipublikasikan.
Dari pantauan awak media detikberita.info, hingga berita ini diterbitkan(20/8/17),masih ada banyak tambang yang menggunakan sistem'Tei' di wilayah Bukit Jambi,bisa dibayangkan daerah ini cuma menunggu waktu saja akan berubah menjadi danau yang luas,mohon kepada aparat serta dinas terkait untuk meninjau dan segera menindak lanjuti agar kiranya tidak terjadi kerusakan yang lebih parah didaerah tersebut.(tim)
