Jumat, 21 April 2017

Kepala Sub Bulog Kotabumi Alergi Kepada Wartawan, Guntur Melarikan Diri Seperti Penjahat.

detikberita.info - Lampung Utara - Keberadaan media yang sudah diatur dalam undang-undang diperlukan untuk mempublikasikan program dan bermitra serta bekerja sama dengan pemerintah.

Negara Republik Indonesia sudah memberikan komitmennya terhadap pers dan terimplementasi dalam Undang-Undang Pers No 40 tahun 1999, maka dari itu sebaiknya pejabat harus tanggap atas kepentingan berita yang dibutuhkan wartawan.

Ironisnya, hal ini tidak berlaku dengan Guntur selaku Kepala Sub Bulog Kotabumi Lampung Utara, sebagai pejabat publik negara, sekaligus pelayanan masyarakat, dirinya justru alergi kepada wartawan, mungkin dikiranya wartawan memiliki penyakit menular hingga Guntur takut tertular.

Hal ini disampaikan Aminuddin. SH, selaku Pimpinan Umum media ini saat, menyambangi Guntur di tempat kerjanya (19/4) guna bersilaturahmi sekaligus menanyakan program-progrom yang telah dicapai selama ini dan program yang akan dijalankan pada tahun 2017 kedepan, namun kenyataannya Kepala Sub Bulog tak ingin bertemu dan diam-diam meninggalkan ruangannya.

"Sebelumnya saya sudah menghubungi Fajar selaku staf bulog via telpon dan dijawab Bapak ada diruangan, langsung kesini (kantor bulog) saja pak, kata staf itu". Ungkap Aminuddin menceritakan awal dirinya mau bertemu dengan Guntur. Jumat (21/4/2017)

Sesampai dikantor Bulog yang berada di Kota Alam Kecamatan Kotabumi Selatan, sambung pria sekaligus Ketua LBH Pembangunan Lampung tersebut, dirinya segera lapor ke satpam mengisi buku tamu dan selanjutnya menunggu diruang tunggu yang telah disiapkan, hampir setengah jam menunggu lantas satpam menghampirinya dan mengatakan kalau kepala bulog tak ingin menerimanya dengan alasan sakit. "Bapak ada diruangan ia lagi sakit dan tidak mau bertemu". Papar Aminuddin menjelaskan perkataan satpam kepadanya.

Anehnya, hanya selang beberapa menit, dari dalam Adam yang notabanenya staf bulog menghampiri Aminuddin dan mengatakan bila Kepala Bulog sudah keluar mengendarai mobilnya ntah kemana. "Padahal saya duduk diruang tunggu persis berada diakses pintu keluar masuk Kepala bulog, tapi kok saya nggak melihat ia keluar". Ujarnya dengan nada kesal.

"Dengan kejadian itu, bisa kita simpulkan bahwa memang benar Guntur selaku Kepala Bulog alergi dengan wartawan atau juga ia memiliki kesalahan sehingga ketakutan saat ada pers mendatanginya". Katanya.

Lebih dalam, Aminuddin mengkritisi. "Diduga kepala bulog tersebut korupsi atau kinerja Guntur yang tidak baik dan khawatir akan terbuka kepublik, kalau tidak ada kesalahan kenapa mesti melarikan diri seperti penjahat dan baru kali ini ada kepala Bulog, tidak memiliki etika kesopanan serta sewena-wena terhadap tamu sehingga saudara Guntur tidak pantas menjadi Kepala Sub Bulog dia pantasnya menjadi preman pasar". Cetus pria yang sekaligus merupakan Dewan pembina Ormas LPI (Laskar Pemuda Indonesia).

Menutup perkataan, dirinya berharap, agar Kepala Bulog memberikan contoh yang baik kepada bawahannya dan jangan sampai ada tamu datang dengan maksud baik diabaikan dan pergi begitu saja. (Redaksi)

Kepala Sub Bulog Kotabumi Alergi Kepada Wartawan, Guntur Melarikan Diri Seperti Penjahat.
4/ 5
Oleh