Jumat, 28 April 2017

Jelang Pilgub, Pemuda Lampung Di Tuntut Aktip

BANDARLAMPUNG - Provinsi Lampung akan kembali menggelar Pemilihan Gubernur (Pilgub) pada 2018 mendatang. Beberapa nama digadang-gadang masuk dalam bursa calon gubernur (cagub) termasuk petahana Muhammad Ridho Ficardo yang berencana kembali maju untuk periode kedua.

Sebagai bagian dari masyarakat, pemuda memiliki andil dan peran dalam menentukan sikap soal siapa yang layak memimpin Bumi Ruwa Jurai periode berikutnya. Pemuda sebagai agent of control diharapkan aktif dalam mengawal momentum politik itu. Bahasan ini kemudian menjadi tema talkshow Halo Lampung yang disiarkan secara live oleh Radar Lampung TV, Kamis (27/4) sore dengan menghadirkan tiga pemuda sebagai narasumber dari latar belakang yang berbeda. Mereka adalah Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandarlampung Sudibyo Putra; Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bandarlampung Yefri Febriansah; dan Ketua Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lampung Reynaldo Sitanggang.

Dalam paparannya, Yefri yang lebih dahulu berbicara mengungkapkan bahwa pemuda menjadi garda terdepan dalam menentukan nasib Lampung di masa depan. "Lampung membutuhkan partisipasi aktif pemuda. Partisipasi konstruktif dan partisipasi kritik. Konstruktif artinya pemuda memberikan masukan-masukan disegala sektor terhadap pemerintah, sedangkan kritik artinya kita melakukan demonstrasi atau menyuarakan apa yang seharusnya rakyat tahu tentang apa yang sedang terjadi dalam pemerintahan," papar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung (FH Unila) itu.

Senada, Reynaldo juga mengingatkan agar pemuda harus aktif pada seluruh lini sektor pembangunan daerah. Menurutnya, LMND kini terus berupaya mengorganisir serta mengedukasi masyarakat, terutama pada kelas menengah ke bawah, untuk tidak antipati terhadap politik. "Momentum Pilgub harus kita manfaatkan dalam rangka memilih pemimpin yang visioner dan mengedepankan program prorakyat," jelas dia.

Sementara itu, Putra-sapaan akrab Sudibyo Putra- mengkritisi pemimpin yang selama ini terkesan acuh terhadap peran pemuda. "Pemimpin harusnya support  pemuda. Selain itu, program yang diutamakan adalah pembangunan infrastruktur," katanya. 

Melalui pembenahan infrastruktur, lanjut Putra, sektor lainnya juga akan ikut baik. Dirinya menyontohkan bagaimana bila jalan buruk sedangkan para pedagang atau petani dari desa akan menjual hasil usahanya ke kota. "Jalan bagus perekonomian juga pasti bagus. Dapat dibayangkan jika jalan buruk pasti sektor yang lain juga terhambat," ungkap aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu.

Dalam segmen berikutnya, Reynaldo mengharapkan tidak ada lagi serangan isu-isu rasisme yang dilancarkan dalam tahapan Pemilu, khususnya Pilgub Lampung. "Mengingat Lampung adalah Indonesia mini yang sangat rentan konflik," ingatnya.

Sebelum talkshow ditutup sambungan telepon masuk dari Harris, warga Sukarame, Bandarlampung. Pria yang mengaku alumni HMI ini berpesan kepada seluruh organisasi kepemudaan agar jangan sampai menggadaikan idealismenya demi pelaksanaan suksesi apapun. "Jika salah jangan dibiarkan, harus dikritisi!" tegasnya.

Mendengar itu, Yefri selaku pimpinan cabang organisasi mahasiswa tertua di Indonesia itu memastikan HMI tetap berada pada koridor sebagai agent of control, netral, dan memastikan tetap mengkritik. Hal yang sama dikatakan Putra yang juga memastikan bahwa secara kelembagaan KNPI bukan organisasi dukung mendukung. " Tapi kalau hak personal kami tidak bisa paksakan," kata dia.

Terakhir, masing-masing narasumber ditanyakan mengenai kriteria pemimpin Lampung ke depan. Menjawab pertanyaan ini, Yefri tidak mau menyebut secara gamblang, hanya saja ia mengharapkan ke depan Lampung memiliki pemimpin yang mampu membawa perubahan di Bumi Ruwa Jurai secara menyeluruh. (Lap)

Jelang Pilgub, Pemuda Lampung Di Tuntut Aktip
4/ 5
Oleh