Rabu, 08 November 2017

Pengamat Politik Machiavelli; Ridho Ficardo 15 kursi (Demokrat dan PPP), Akankah Gerindra Bersedia Ikut Kualisi Petahana ??


detikberita.info- Bandar Lampung.
Sampai saat ini petahana baru dapat menjalin kowalisi dengan PPP yang berarti kesemuanya berjumlah 15 kursi (Demokrat 11 kursi dan PPP 4 kursi ), sementara untuk diusung sebagai Calon Gubenur (Cagub) berasal dari dukungan partai mesti mengantongi minimal 17 kursi, sehingga kekurangan dukungan, untuk itu Petahana akankah bisa menggaet Partai Gerindra 10 kursi atau Hanura 2 kursi...??

Sebagaimana diketahui bahwa DPP Gerindra, mengeluarkan statmen bahwa dukungan terhadap salah satu Cagub, sampai saat ini belum final, walaupun telah digadang gadangkan bahwa Gerindra akan berkualisi mendukung Arinal Djunaidi pada Pilgub 2018 mendatang, berarti sepanjang belum ada pengesahan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka, semua dukungan partai masing masing kandidat Balon Gubenur, masih "Status belum Bertuan" dan Partai Hanura yang notabane adalah kualisi permanen dari Nasdem pun tidak menutup kemungkinan akan berubah haluan (hengkang dari mendukung Mustapa sebagai Cagub Lampung).

Menurut hitungan pengamat politik Machiavelli (2/11) bahwa Balon Gubenur yang berpeluang rawan akan tidak mendapatkan perahu dan atau yang  bakal berpeluang karam perahunya (akibat kualisi bubar) adalah kandidat Balon Gubenur petahana (Ridho Ficardo) dan kandidat Balon Gubenur Mustapa (Nasdem).

Sementara, Ridho Ficardo sang Gubenur cilik (panggilan kalangan pengamat politik tertentu), kendati telah menambah 4 kursi, PPP sebagai kualisi Parpol, belum memenuhi syarat minimal 17 kursi sebagai syarat Balon Gubenur dukungan Partai, berarti kondisi masih sangat rawan untuk menjadi sebagai kandidat Calon Gubenur Lampung yang akan ikut kompetesi pada Pilgub Lampung pada juni 2018 mendatang.

Mustopa kandidat Balon Gubenur Lampung yang terkenal dengan "Ronda Malam bersama Rakyat", berani dan berkepribadian (ber-Fi'il kalo istilah Lampung), serta konsisten terhadap janji-janji politiknya, baik terhadap rakyat sebagai pemilih, maupun terhadap para tim suksesnya, juga berpeluang untuk "Karam Perahunya" (istilah penulis dalam menggambarkan kualisi bubar), kemungkinan ini bisa saja terjadi, sebab telah ada sinyalemen dari beberapa petinggi partai Hanura yang sempat viral di masmedia cetak dan online, bahwa kemungkinan Hanura akan mencabut dukungannya terhadap Mustapa bisa saja terjadi dan andaikan ini terjadi maka Cagub Mustapa, berarti kekurangan 1 kursi untuk memenuhi syarat minimal Balon Gubenur yang didukung dari partai 17 kursi.

Celotehan-celotehan bebrapa tokoh adat Lampung, makin santer terdengar ditelinga, bahwa kandidat Balon Gubenur Ridho Ficardo dan mustapa, berpeluang akan "Bubar mak sebukak"!! istilah yang menggambarkan bahwa belum berlayar sudah kandas"!!??

Namun demikian, harapan-harapan tetap masih memungkinkan untuk mendapatkan kualisi baru, sebab tidak menutup kemungkinan Gerindra akan mencabut dukungannya terhadap Arinal Djunaidi dan beralih pada Ridho Ficardo sebagai Balongub petahana. Statmen-statmen Ketua maupun pengurus Gerindra hampir disemua level, menunjukkan ada semacam rasa senang kalau dan seandainya petinggi Demokrat dan Gerindra "akorr", kemudian dilanjutkan dengan menjalin kualisi pada Pilgub Lampung yang ahirnya bermuara yang sama pada kualisi Pilpres 2019 mendatang.

Disisi lain, bisa saja terjadi kualisi antara Ridho Ficardo sebagai petahana dan Mustopa dengan komitmen-komitmen baru yang dibangun sebagaimana komitmen antara Pairin dan Mustapa saat pra pencalonan Bupati Lampung Tengah pada masa lalu, kesemuanya tegas pengamat politik Machiavelli bisa saja terjadi. (Au. F.1)

Pengamat Politik Machiavelli; Ridho Ficardo 15 kursi (Demokrat dan PPP), Akankah Gerindra Bersedia Ikut Kualisi Petahana ??
4/ 5
Oleh