detikberita.info- Bandar Lampung.
Sampai saat ini petahana baru dapat menjalin kowalisi dengan PPP yang berarti kesemuanya berjumlah 15 kursi (Demokrat 11 kursi dan PPP 4 kursi ), sementara untuk diusung sebagai Calon Gubenur (Cagub) berasal dari dukungan partai mesti mengantongi minimal 17 kursi, sehingga kekurangan dukungan, untuk itu Petahana akankah bisa menggaet Partai Gerindra 10 kursi atau Hanura 2 kursi...??
Sebagaimana
diketahui bahwa DPP Gerindra, mengeluarkan statmen bahwa dukungan
terhadap salah satu Cagub, sampai saat ini belum final, walaupun telah
digadang gadangkan bahwa Gerindra akan berkualisi mendukung Arinal
Djunaidi pada Pilgub 2018 mendatang, berarti sepanjang belum ada
pengesahan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka, semua dukungan partai
masing masing kandidat Balon Gubenur, masih "Status belum Bertuan" dan
Partai Hanura yang notabane adalah kualisi permanen dari Nasdem pun
tidak menutup kemungkinan akan berubah haluan (hengkang dari mendukung
Mustapa sebagai Cagub Lampung).
Menurut
hitungan pengamat politik Machiavelli (2/11) bahwa Balon Gubenur yang
berpeluang rawan akan tidak mendapatkan perahu dan atau yang bakal
berpeluang karam perahunya (akibat kualisi bubar) adalah kandidat Balon
Gubenur petahana (Ridho Ficardo) dan kandidat Balon Gubenur Mustapa
(Nasdem).
Sementara,
Ridho Ficardo sang Gubenur cilik (panggilan kalangan pengamat politik
tertentu), kendati telah menambah 4 kursi, PPP sebagai kualisi Parpol,
belum memenuhi syarat minimal 17 kursi sebagai syarat Balon Gubenur
dukungan Partai, berarti kondisi masih sangat rawan untuk menjadi
sebagai kandidat Calon Gubenur Lampung yang akan ikut kompetesi pada
Pilgub Lampung pada juni 2018 mendatang.
Mustopa
kandidat Balon Gubenur Lampung yang terkenal dengan "Ronda Malam
bersama Rakyat", berani dan berkepribadian (ber-Fi'il kalo istilah
Lampung), serta konsisten terhadap janji-janji politiknya, baik terhadap
rakyat sebagai pemilih, maupun terhadap para tim suksesnya, juga
berpeluang untuk "Karam Perahunya" (istilah penulis dalam menggambarkan
kualisi bubar), kemungkinan ini bisa saja terjadi, sebab telah ada
sinyalemen dari beberapa petinggi partai Hanura yang sempat viral di
masmedia cetak dan online, bahwa kemungkinan Hanura akan mencabut
dukungannya terhadap Mustapa bisa saja terjadi dan andaikan ini terjadi
maka Cagub Mustapa, berarti kekurangan 1 kursi untuk memenuhi syarat
minimal Balon Gubenur yang didukung dari partai 17 kursi.
Celotehan-celotehan
bebrapa tokoh adat Lampung, makin santer terdengar ditelinga, bahwa
kandidat Balon Gubenur Ridho Ficardo dan mustapa, berpeluang akan "Bubar
mak sebukak"!! istilah yang menggambarkan bahwa belum berlayar sudah
kandas"!!??
Namun
demikian, harapan-harapan tetap masih memungkinkan untuk mendapatkan
kualisi baru, sebab tidak menutup kemungkinan Gerindra akan mencabut
dukungannya terhadap Arinal Djunaidi dan beralih pada Ridho Ficardo
sebagai Balongub petahana. Statmen-statmen Ketua maupun pengurus
Gerindra hampir disemua level, menunjukkan ada semacam rasa senang kalau
dan seandainya petinggi Demokrat dan Gerindra "akorr", kemudian
dilanjutkan dengan menjalin kualisi pada Pilgub Lampung yang ahirnya
bermuara yang sama pada kualisi Pilpres 2019 mendatang.
Disisi
lain, bisa saja terjadi kualisi antara Ridho Ficardo sebagai petahana
dan Mustopa dengan komitmen-komitmen baru yang dibangun sebagaimana
komitmen antara Pairin dan Mustapa saat pra pencalonan Bupati Lampung
Tengah pada masa lalu, kesemuanya tegas pengamat politik Machiavelli
bisa saja terjadi. (Au. F.1)
Pengamat Politik Machiavelli; Ridho Ficardo 15 kursi (Demokrat dan PPP), Akankah Gerindra Bersedia Ikut Kualisi Petahana ??
4/
5
Oleh
Detik Berita