Senin, 28 Agustus 2017

Adipati Berharap Way Kanan Dapat Menjadi Lumbung Ternak Di Provinsi Lampung

detikberita.info-Way Kanan.
Tikus sawah (Ratus Argentiventer) termasuk hama yang relative sulit dikendalikan.
Reproduksi tikus per tahun 5-10 kali melahirkan, masa hamil induk tikus berkisar 19-21 hari.
Perkembangbiakan dan mobilitasnya yang cepat serta daya rusak pada tanaman padi yang
cukup tinggi, menyebabkan hama ini selalu menjadi ancaman pada tanaman padi.
Kerugian petani akibat serangan tikus sangat besar karena sudah menyerang sejak
padi masih di persemaian hingga menjelang panen.

Berkaitan dengan hal itu, maka upaya menekan populasi tikus sebaiknya dilakukan secara terus menerus mulai dari saat pra
tanam hingga menjelang panen.
Pengendalian hama tikus ini dapat dilakukan antara lain dengan memperhatikan sanitasi tanaman dan lingkungan yaitu dengan membersihkan semak semak dan rerumputan, membongkar liang dan sarang serta tempat perlindungan lainnya, secara langsung
menangkap dan membunuhnya, memasang jebakan, mengatur waktu tanam, serta memanfaatkan musuh alami yang menghambat populasi tikus seperti ular sawah dan burung hantu, serta dengan menggunakan racun tikus.

Hal tersebut dijelaskan Bupati Hi.Raden Adipati Surya,SH,MM,saat mencanangkan Gerakan Pengendalian Hama Tikus (Gropyokan) dan Pencegahan/penanggulangan Organisme Penganggu Tanaman (OPT) Identifikasi Status Refroduksi Akseptor (Isra), di Kampung Serdang Kuring Kecamatan Bahuga, Senin (28/08/2017).

Kegiatan itu dihadiri,Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung,Pembina
UPSUS Kabupaten Way Kanan,Dandim 0427 Way Kanan,Sekda, Staf Ahli Bupati,
Asisten, Kepala Dinas/Badan/Kantor/Bagian di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Way Kanan, Kepala BPS Way Kanan, Kepala Sub Drive Bulog Lampung Utara,Camat Bahuga beserta Uspika Kecamatan, Kepala UPT Pertanian se-Kabupaten Way Kanan, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Para Petani.

Dilanjutkannya,"Saya menyambut baik gerakan pengendalian hama tikus pada hari ini,dengan gerakan ini, serangan hama tikus dapat diminimalisasi sehingga diharapkan hasil panen akan lebih baik."Ucap Adipati.

Bupati juga berharap agar kegiatan tersebut bisa dilakukan secara terpadu dengan melibatkan peran serta masyarakat/ kelompok tani, tokoh masyarakat dan pemerintah.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan kegiatan program Upaya Khusus Percepatan
Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (UPSUS SIWAB), mencakup dua program utama yaitu
peningkatan populasi melalui Inseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin Alam (INKA).
Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada
sapi yang ditargetkan Presiden Joko Widodo tercapai pada tahun 2026 mendatang serta
mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan, dan sekaligus
meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat.

Menteri Pertanian menyampaikan bahwa UPSUS SIWAB akan memaksimalkan potensi
sapi indukan di dalam negeri untuk dapat terus menghasilkan pedet (anak sapi). Program ini
pun menjadi fokus Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada 2017 ini.
Yang terpenting sekarang adalah bagaimana meningkatkan produksi dengan
inseminasi buatan. Tahun ini Kabupaten Way Kanan mendapatkan target sebanyak 8.787
Inseminasi Buatan (IB) pada sapi.
Jika target tersebut bisa dicapai, maka pada akhir tahun 2017 ini akan ada penambahan
populasi ternak sapi di Way Kanan minimal 8.400 ekor atau sekitar 95 persen dari jumlah induk
sapi dan kerbau yang menjadi target program SIWAB. Berdasarkan pengalaman para petugas IB, selama ini tingkat keberhasilan IB ini bisa mencapai 95 persen.

Agar target tersebut bisa tercapai, maka Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan upaya kegiatan terpadu yang terbentuk dalam kegiatan Identifikasi Status
Reproduksi Akseptor (ISRA) yang sudah dimulai sejak bulan Maret 2017 dengan mengumpulkan ternak secara serentak, terintegrasi dan terjadwal. Kegiatan ISRA merupakan titik awal dari program UPSUS SIWAB."Terang Adipati.

Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi status reproduksi sapi indukan apakah normal,
bunting atau mengalami gangguan reproduksi. Apabila normal maka akan dikatagorikan
sebagai akseptor IB yang siap untuk program SIWAB, sedangkan yang mengalami gangguan
reproduksi maka akan dilakukan terapi sampai sembuh kemudian baru dinyatakan siap menjadi
akseptor program SIWAB.
Kegiatan ISRA yang dilakukan di Kampung Sendang Kuring Kecamatan Bahuga ini
merupakan pengenalan terhadap program Inseminasi Buatan mengingat daerah ini memiliki
100 ekor sapi namun terkendala belum adanya petugas peternakan yang dapat melayani
program ini.

Dengan adanya kegiatan ISRA saya berharap semoga Kampung Sendang Kuring
Kecamatan Bahuga dapat memberikan kontribusi terhadap capaian IB di Kabupaten Way
Kanan. Agar target tersebut bisa tercapai, Tim Supervisi dari Kementerian Pertanian,
melakukan program sinkronisasi dan simulasi masa birahi ternak kepada para peternak didaerah ini. Dengan sinkronisasi tersebut masa birahinya bisa serentak sehingga dapat dilakukan IB secara serentak pula.

"Semoga program UPSUS SIWAB di Kabupaten Way Kanan dapat mencapai target, dan dengan bertambahnya populasi sapi didaerah kita diharapkan dimasa mendatang Kabupaten Way Kanan dapat mejadi lumbung ternak di Provinsi Lampung." Papar Bupati Bumi Ramik Ragom itu.(14N)

Adipati Berharap Way Kanan Dapat Menjadi Lumbung Ternak Di Provinsi Lampung
4/ 5
Oleh

1 komentar:

Tulis komentar
avatar
31 Agustus 2017 pukul 11.22

Registrasi Sekarang dan Rasakan Sensasi nya!!!
ADU BANTENG, Sabung Ayam, Sportbook, Poker, CEME, CAPSA, DOMINO, Casino
Modal 20 rb, hasilkan jutaan rupiah
ONLY ON BOLAVADA
Info lebih lanjut silahkan hubungi operator kami:
BBM : D89CC515
No. HP : 0812-8836-2917
+6281297272374
081288362917
LINE : Bolavada
Terima Kasih
Bonus 10% All Games Bolavada
FREEBET AND FREECHIP 2017 FOR ALL NEW MEMBER !!!
BBM : D89CC515

Reply