Rabu, 13 Oktober 2021

PEMKAB OKU SELATAN MENDUKUNG SEPENUHNYA UPAYA PENYELAMATAN HABITAT DAN SPESIES GAJAH SUMATRA

detikberita.info

MUARADUA
Kolaborasi antara jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu Selatan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel dan masyarakat untuk melakukan upaya translokasi gajah liar yang ada di wilayah Bumi Serasan Seandanan kembali akan dilanjutkan. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan hewan liat tersebut dan meminimalisir konflik antara gajah dan manusia.

Sebagai informasi, gajah liar memang masih terdapat di wilayah Kabupaten OKU Selatan beberapa diantaranya terdapat di wilayah Kecamatan Buay Pemaca dan Mekakau Ilir.

Kepala BKSDA Sumsel, Ujang Wisnu Barata mengungkapkan, ada dua kelompok gajah liar di Kabupaten OKU Selatan. "Satu kelompok berjumlah lima ekor di Buay Pemaca, dan satu kelompok lainnya berada di Mekakau Ilir yang berjumlah satu ekor atau yang diberi nama oleh masyarakat setempat Meili (Mekakau Ilir)," katanya saat rakor bersa Wakil Bupati OKU Selatan, Sholehien Abuasir, S.P., M.Si., dan sejumlah jajaran di lingkungan Pemkab OKU Selatan, Selasa (12/10/2021).

Dikatakannya, pihak BKPSDM bersama tim sudah melakukan beberapa upaya untuk melakukan translokasi gajah-gajah ini, khsusnya gajah Meili di Mekakau Ilir. Bahkan, titik atau posisi dari gajah ini sudah diketahui namun karena gajah ini merupakan gajah gunung yang daya jelajahnya cukup luar biasa sehingga sedikit menyulitkan tim yang bertugas.

Saat ini, tim kembali akan turun ke lapangan dan tak hanya akan melakukan translokasi gajah Meili melainkan lima gajah lainnya ke wilayah Hutan Kawasan Gunung Raya. Translokasi gajah ini juga merupakan perintah dari BKSDA pusat.

"Yang perlu dipertegas di sini, bahwa berdasarkan arahan dari pusat juga bagaimanapun Gajah Meili harus dipindahkan. Untuk itu, kita tidak menargetkan batas waktu tapi kita mengupayakan ini agar selesai. Dan terpenting pasca ini, ketika sudah berada di suaka margasatwa kita harus menjaga agar (gajah) tetap berada di sana," ujarnya.

Untuk gajah Meili ini, target awal memang akan ditranslokasikan, selanjutnya akan dipasang GPS untuk melacak pergerakan dari gajah sebelum dilakukan pemindahan atau tindakan lebih lanjut. Terkait lima gajah di Kecamatan Buay Pemaca, upaya translokasi yang akan dilakukan diantaranya dengan melakukan penggiringan gajah dan menggunakan gajah pikat.

"Setelah berhasil digiring, kita juga sudah menyiapkan skema agar gajah tidak keluar hutan kawasan dengan mencukupi pakan dan air. Dan membuat barikade agar gajah tidak keluar misal dengan memberdayakan masyarakat agar membudidayakan atau bercocok tanam yang tidak disukai gajah," jelasnya.

Dilanjutkannya, upaya ini baik pengiringan, pemindahan maupun penjagaan gajah di hutan kawasan agar tidak keluar dilakukan tentunya dengan tindakan yang tidak membahayakan gajah dan manusia. Untuk itu, dia mengharapkan agar masyarakat dapat bekerjasama dalam melakukan berbagai upaya ini.

Menanggapi hal ini, Wakil Bupati OKU Selatan, Sholehien Abuasir, S.P., M.Si., mengucapkan terimakasih atas upaya yang dilakukan. Menurutnya, ini memang perlu dilakukan dan dalam melakukan kegiatan ini memang diperlukan para ahli diantaranya tim dari BKSDA karena ini menyangkut keselamatan gajah dan kepentingan masyarakat.

"Harapan kita, dengan pengalaman tim dan keahliannya ada perbaikan dalam masalah ini. Bila perlu, untuk gajah Meili di Mekakau yg sedirian ini kita pindahkan kalau sudah berhasil digiring. Karena ini akan membahayakan dirinya juga karena dia sendirian, ini keselamatannya juga terancam," tegasnya.

Ditambahkan Sekda OKU Selatan, H Romzi, S.E., M.Si., bahwa Pemkab OKU Selatan mendukung penuh upaya penyelamatan gajah ini. Apalagi, gajah merupakan salah satu satwa yang dilindungi dan jumlahnya di Indonesia tidak begitu banyak.( Rani )





PEMKAB OKU SELATAN MENDUKUNG SEPENUHNYA UPAYA PENYELAMATAN HABITAT DAN SPESIES GAJAH SUMATRA
4/ 5
Oleh